Pakar Ekonomi Sekaligus Rektor Universitas Narotama Tekankan Efisiensi Ekonomi Lewat Penataan Pasar Rakyat
30 Desember 2025, 18:50:12 Dilihat: 87x

Pasar Tanjungsari yang berada di wilayah Kota Surabaya menjadi sorotan berbagai pihak. Penertiban dan pengetatan jam operasional yang dinilai belum berjalan maksimal secara tidak langsung berdampak pada jalur transportasi di sekitar pasar. Kondisi tersebut memicu kemacetan, menurunnya kenyamanan pembeli, hingga persoalan kebersihan lingkungan.


Menanggapi kondisi tersebut, pakar ekonomi sekaligus Rektor Universitas Narotama, Dr. Arasy Alimudin, S.E., M.M, menegaskan pentingnya penataan pasar rakyat yang merujuk pada peraturan daerah (Perda) yang berlaku. Menurutnya, pasar rakyat memiliki potensi besar sebagai penggerak ekonomi wilayah apabila dikelola dengan baik dan sesuai peruntukannya.


“Pasar rakyat jika ditata dengan baik tidak hanya berfungsi sebagai tempat jual beli, tetapi juga dapat menjadi ruang rekreasi dan shopping experience bagi masyarakat,” ujar Dr. Arasy.


Ia menjelaskan, pengelolaan pasar yang tertata akan meningkatkan nilai ekonomi pasar itu sendiri. Kenyamanan, keamanan, dan ketertiban akan mendorong peningkatan jumlah pengunjung, yang pada akhirnya berdampak langsung pada peningkatan omzet para pedagang.

Sebaliknya, pasar yang tidak dikelola dengan baik berpotensi menimbulkan berbagai persoalan, mulai dari kemacetan lalu lintas hingga hambatan distribusi logistik.

“Kemacetan berdampak panjang. Proses bongkar muat barang menjadi tidak efisien, distribusi melambat, dan kualitas barang, terutama bahan pangan, bisa cepat menurun,” jelasnya.


Dalam perspektif ekonomi, Dr. Arasy menekankan bahwa penataan pasar yang baik akan menciptakan efisiensi. Efisiensi tersebut menjadi nilai tambah ekonomi yang menguntungkan baik bagi penjual maupun pembeli.
Lebih jauh, ia menilai pasar rakyat yang dikelola secara optimal bahkan dapat berkembang menjadi destinasi wisata. Banyak daerah di Indonesia yang berhasil menjadikan pasar tradisional sebagai sentra wisata berbasis nilai estetika dan historis, sehingga mampu menarik wisatawan dari luar daerah.


“Wisata pasar akan menggerakkan roda perekonomian wilayah sekitar. Namun jika pasar dibiarkan tidak terkelola, menjadi sumber kemacetan dan penumpukan sampah, maka pasar itu berpotensi ditinggalkan oleh pembeli,” tegasnya.


Dr. Arasy menambahkan, pasar rakyat sejatinya memiliki nilai estetika dan historis yang lebih kuat dibandingkan pasar modern. Pengalaman berbelanja yang nyaman, aman, serta sarat nilai budaya dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat.
Oleh karena itu, ia menekankan perlunya penataan serius dari Pemerintah Kota Surabaya, termasuk pengaturan lalu lintas dan sistem transportasi menuju pasar. “Dukungan pemerintah sangat diperlukan agar pasar rakyat benar-benar dapat menjadi motor penggerak perekonomian masyarakat,” pungkasnya.

Sumber: jawapostv diolah kembali oleh Humas Universitas Narotama

Share:

UN Videos

Wisuda Sarjana Ke 60 dan Magister Ke 48 Universitas Narotama | 4 Oktober 2025.
Wisuda Sarjana Ke 58 dan Magister Ke 46 Universitas Narotama | 26 Oktober 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.